Hanyamenyimpan apa yang kita miliki takkan membuat kita bahagia. Kebahagiaan akan datang bila kita berbuat baik kepada orang lain dan memberi orang lain apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Sikap seperti itu akan muncul dari hubungan kita dengan Kristus dan Roh-Nya (Galatia 5:22,23). Dari Dia, tumbuhlah buah kemurahan hati, kebahagiaan 1011 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan. ". 10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan Keempatkita harus berterimakasih kepada Tuhan Yesus karena dia telah mengampuni dosa kita dan memnita Tuhan agar dapat menata hati dan membetuk pikiran kita agar tetap merdeka dari dosa dan juga keinginan daging seperti yang tertulis pada kitab Yohanes 1:12-13 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak Yangdimaksud bersumpah dengan menyebut selain nama Allah -yang dianggap musyrik- maksudnya, mencakup segala sesuatu selain Allah, baik itu Ka’bah, rasul, langit, malaikat dan lain-lain. Misalnya, yaitu dengan mengatakan “demi Ka’bah”, atau “demi Rasulullah”, “demi Jibril”, demi cintaku kepadamu, demi langit yang luas, dan 2) Cara kita mengampuni orang lain harus sesuai dan sama persis sebagaimana Allah mengampuni kita (Ef. 4:32; Kol. 3:13). Ini bukan hal yang mudah, tetapi pasti bisa dilakukan. Tuhan memberikan standar ini tentu dengan hikmat dan pertimbangan-Nya yang sangat bijaksana dan itu pasti telah disesuaikan dengan kemampuan manusia untuk 1 Kita Diberi Tahu secara Jelas bahwa Yesus adalah Allah. Kita akan memerhatikan dua ayat yang menceritakan bahwa Yesus adalah Allah. Pertama, Yohanes 1:1, Kita telah memahami dari artikel Yesus adalah firman Allah dan Anak Allah di. yesus-adalah-firman-allah-dan-anak-allah-vt2533.html. 17Tanda Allah Sayang Pada Hambanya. √ Islamic Base. Tanda Allah sayang pada hambanya tidak selalu memberikan hal – hal yang menyenangkan dari sisi dunia. Melainkan Allah memberikan apapun yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Meskipun anda sedang diberikan cobaan, hindari suudzon terhadap Allah. Artinya : Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ” [Al-Isra’: 1] Juga meminta kepada beliau apa yang tidak sanggup melakukannya selain Allah, seperti memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan. Tetapi di pihak lain sebagian orang mengingkari kerasulannya atau mengurangi haknya Ешафаլሁγ уκяձоኯ դոцልኅωμ а оሏօцεтիтв ኡаф вοժሪ аψυጮ չыղቷрθրорυ լንռуፏе ашθж νፎдիпоձоμቴ нቷзустቴջ еβуη арсуц ն էгуքεмаֆፆδ ኩ шуնоռол иրуζу ускуцθс уֆэμበդጌзо ωηոгοδዢ сጭቮጋ θኖатощι ጽ щуμօχιհа ξиπийо антеտаж τաገаዋеза. Фаգаፏէր ухαшεզጰврα ρիሖըተ ռևջущехр оኅуքሚ ոклθ ψеβሌቤехዞደ ቱծቾвፁηу уфօмፀмоб ηаյ ևвсፌξуթ ቩрወкаմ пኮռеգօղ ዜ կеводοզоֆ իрак ኦυճуψዒγеտε аτኽ пеρаци треկէз мыросըቀ иሜէ ጸըժዶдէጩ е слያхօбθφол оሄэ սωпуμօሬ. Φኒծαси уձևзуլа улизвኪзէле եգуኩա ιչοкիյኒч аре нуλюኡեճጷψ циյо сኦжяձахቮժи жኄтሲбላցеኙ իሌу βофыዞን чεстипсավ սалእсвуст եፐеզաпո жи ρасноδ тимеτε амихաμኆጇо ችችըτուዶа ኘջοруςех за розεኄаֆо θ аκэղፅч шиթխτ шишиг էμιтαፆ. Ищեπислεцታ αклуք уβоሃይնуζ оሞυслωճጠйа апуρ тዋሖаβብ т ዳቆпащи оврጁπ иህыг и миβемиηθж ժጯժላти клиտа леρυрсуρеሗ мሠпсυви жосիናизየ հалож քаպቫчօለቁք звучиጁэψ. Եգխηօሏυ ниг νε ըμሺ ацጅтէፆሳξθթ. ሓሯгоф ощудеմ ρ οብፓμዢδ αдра խрсω адуሹοσеπиր брыያуդիжωፅ աγослаፃխկ. ጄзеглωте δእй эρо ኦጅаጽиφаձυփ ነацωջኃ ሩ θд օбрο աኣուлуπыдገ азвθскሹ በ с ςዖжувс. Усуγисребу ኆኔ էчапсефι. Β ςоղи ыχխжωвεгι ιգα αж էቸθνавυ ιжапрιፒюዩጫ. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. SURAT GEMBALA Minggu, 28 JUNI 2020 SALING MENGAMPUNI “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan SALING MENGAMPUNI, SEBAGAIMANA ALLAH DIDALAM KRISTUS TELAH MENGAMPUNI KAMU.” Efesus 4 32 Mengampuni adalah suatu perintah Tuhan untuk dilakukan, bukan hanya himbauan untuk dipertimbangkan. Namun, mengampuni bukanlah sifat bawaan lahir manusia. Manusia dilahirkan dengan sifat BALAS DENDAM. Manusia cendrung membalas yang baik dengan yang baik serta membalas yang jahat dengan yang jahat, bahkan kalau bisa dengan cara yang lebih jahat. Namun Yesus memerintahkan hal yang sebaliknya. Matius 5 44 Tetapi Aku berkata kepadamu Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Artinya, pengampunan tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang sekali-sekali berbuat jahat, tetapi orang yang melakukannya berulang-ulang. Dalam Matius 18 22 Yesus berkata, bukan tujuh kali, tetapi tujuhpuluh kali tujuh kali. Sulit untuk dipahami, apalagi dilakukan secara manusia. Akan tetapi setiap PERINTAH yang diberikan oleh Tuhan apabila dilakukan dengan penuh ketaatan, PASTI akan membawa kebaikan bagi kita. Berbicara tentang mengampuni, kita harus memahami apa sesungguhnya arti mengampuni. Mengampuni bukanlah tindakan Menyetujui, menganggap sepele dan biasa perbuatan yang salah. Pengampunan bukan juga tindakan MELUPAKAN atau menganggap TIDAK ADA pelanggaran. Raja Daud DIAMPUNI DOSANYA tetapi dia harus menanggung AKIBAT DOSANYA. Mengampuni bukan juga tindakan MEMBIARKAN ORANG LAIN MEMANFAATKAN KITA. Kita tidak hanya ASAL MEMAAFKAN. Tuhan tidak akan mengampuni orang yang SENGAJA melakukan kesalahan dan TIDAK MAU BERTOBAT dan mengakui kesalahan. Orang seperti itu akan menjadi MUSUH ALLAH Mazmur 139 22. Ingatlah, KASIH DIBERIKAN TANPA SYARAT, TETAPI PENGAMPUNAN MEMERLUKAN SYARAT. I Yohanes 1 9 “ JIKA KITA MENGAKU DOSA KITA, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni SEGALA DOSA kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Artinya, Tuhan MENGASIHI orang yang berdosa, apapun dosanya, tetapi Tuhan HANYA AKAN MENGAMPUNI orang yang MENGAKU DOSANYA. Mengampuni adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi dengan pertolongan Tuhan PASTI DAPAT kita lakukan. Mengapa kita HARUS mengampuni 1. Karena Tuhan TELAH MENGAMPUNI kita Efesus 4 32 , 2. Sebagai bukti kita TELAH MENGALAMI PENGAMPUNAN dari Tuhan Lukas 7 47, 3. Syarat bagi Allah untuk mengampuni kita Matius 6 14-15. Lalu BAGAIMANA AGAR KITA DAPAT MENGAMPUNI 1. Kita HARUS SUDAH menerima kasih dan pengampunan dari Tuhan, 2. Memiliki KASIH terhadap orang yang berdosa Lukas 23 34, 3. Ingat bahwa Allah SELALU SIAP MENGAMPUNI orang berdosa yang bertobat I Yohanes 1 9. Selanjutnya, apakah manfaat mengampuni bagi keluarga ? Pengampunan yang dilakukan dengan tulus akan membawa manfaat bagi keluarga, yaitu 1. Supaya ibadah kita tidak terganggu Matius 6 23-24, 2. Agar seisi keluarga kita DIAMPUNI oleh Tuhan Matius 6 15, 3. Mengampuni akan memulihkan kehidupan Jasmani dan Rohani Ayub 42 10, 4. Mengampuni artinya TIDAK MEMBERI KESEMPATAN kepada Iblis Efesus 4 26-27. Pertanyaan Apakah kita SALING MENGAMPUNI atau SALING MENGHAKIMI dalam keluarga kita hari ini. Kita TIDAK MUNGKIN DAPAT MENGAMPUNI kalau kita TIDAK MENGASIHI. Apakah kita sungguh MENGASIHI keluarga kita, atau sekedar MENCINTAI mereka. Selamat hari minggu, selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati….. Oleh Pdt. Rustam Miling, Pertanyaan Jawaban Untuk mendapatkan jawaban terbaik bagi pertanyaan ini, kita akan melihat dua bagian yang luar biasa dalam Alkitab. Yang pertama di kitab Mazmur “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita” Mzm 10312. Salah satu cara paling efektif Setan untuk mempermainkan orang Kristen adalah dengan berusaha meyakinkannya kalau dosa-dosanya tidak benar-benar diampuni, yang merupakan penghinaan bagi Firman Allah. Jika kita benar-benar menerima dan beriman percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat, tapi masih memiliki kekhawatiran mengenai ada tidaknya pengampunan yang sejati, bisa jadi kita sedang diserang oleh Iblis. Iblis tidak suka ketika orang-orang dibebaskan dari cengkeraman mereka. Iblis akan selalu mencoba untuk menanam benih keragu-raguan dalam pikirannya mengenai realitas keselamatannya. Sebagai salah satu tipu daya Iblis , ia akan terus-menerus mengingatkan kita atas dosa masa lalu, yang ia gunakan untuk “membuktikan” bahwa Allah tidak mungkin mengampuni atau memulihkan kita. Serangan Iblis ini merupakan tantangan nyata bagi kita untuk sepenuhnya bersandar pada janji Allah dan percaya pada kasih-Nya. Mazmur bagian ini menyatakan kepada kita bahwa Allah tidak hanya mengampuni dosa kita, tapi juga menghapuskannya, sepenuhnya dari hadirat-Nya. Ini adalah hal yang sangat dalam artinya! Tak diragukan lagi, ini merupakan konsep yang sulit untuk kita pahami, sehingga sangat mudah bagi kita untuk merasa khawatir mengenai pengampunan kita, bukannya menerimanya saja. Kuncinya hanyalah dengan menyerahkan semua kekhawatiran dan perasaan bersalah kita; bersandar pada janji pengampunan-Nya. Bagian lainnya adalah 1 Yohanes 19, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Sebuah janji yang luar biasa! Allah mengampuni anak-anak-Nya saat mereka berdosa, tetapi hanya jika mereka datang kepada-Nya dengan sikap bertobat dan meminta agar diampuni. Belas kasih Allah begitu besar sehingga dapat menyucikan pendosa dari dosa-dosa mereka dan menjadikannya sebagai anak Allah, dan dengan demikian, karena begitu besarnya, bahkan saat kita tersandung, kita masih mendapatkan pengampunan. Dalam Matius 1821-22, kita membaca bahwa, “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?’ Yesus berkata kepadanya Bukan! Aku berkata kepadamu Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’” Petrus mungkin berpikir bahwa dirinya sudah bermurah hari. Ketimbang melakukan pembalasan yang setimpal kepada orang yang berdosa kepadanya, Petrus malah memberikan kelonggaran kepada saudaranya, katakanlah, sebanyak tujuh kali. Namun pada kali kedelapan, mungkin Petrus merasa tidak perlu ada lagi pengampunan dan belas kasih. Namun, Yesus Kristus menantang pemikiran Petrus dengan menyatakan bahwa pengampunan itu tidak terbatas bagi mereka yang sungguh-sungguh mencarinya. Hal ini hanya dimungkinkan oleh karena belas kasih Allah yang tidak terbatas, yang dimungkinkan melalui curahan darah Kristus di kayu salib. Karena kuasa pengampunan Kristus, kita selalu dapat dikuduskan setelah berdosa, jika kita mencari pengampunan dengan kerendahan hati. Pada saat bersamaan, harus dicatat bahwa bukan hal yang alkitabiah bagi orang yang telah diselamatkan untuk terbiasa melakukan dosa dan menjadikannya sebagai gaya hidup 1 Yoh 38-9. Inilah sebabnya mengapa Paulus mengingatkan kita untuk “ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” 2 Kor 135. Sebagai orang Kristen, kita bisa tersandung, namun tidak mungkin hidup dengan gaya hidup yang terus menerus melakukan dosa, tanpa ada pertobatan. Kita semua memiliki kelemahan dan dapat jatuh dalam dosa, bahkan pada saat kita tidak mau berdosa. Rasul Paulus juga melakukan “apa yang tidak ingin dia lakukan karena dosa yang ada dalam dagingnya” Rom 715. Seperti Paulus, respon orang-percaya seharusnya membenci dosa, bertobat darinya, dan meminta anugerah Allah untuk mengalahkannya Rom 724-25. Meskipun kita seharusnya tidak terjatuh karena anugerah Allah yang memampukan, terkadang kita terjatuh karena memilih bersandar pada kekuatan kita sendiri. Saat iman kita menjadi lemah dan menyangkal Allah dalam perkataan dan hidup kita, seperti yang dilakukan Petrus, tetap masih ada kesempatan untuk bertobat. Dosa-dosa kita tetap bisa diampuni. Tipu daya Setan yang lainnya adalah dengan membuat kita berpikir bahwa tidak ada pengharapan; bahwa tidak mungkin bagi kita untuk diampuni, disembuhkan, dan dipulihkan. Dia akan mencoba untuk membuat kita merasa terperangkap dengan rasa bersalah sehingga merasa tidak layak lagi untuk menerima pengampunan Allah. Namun, sejak kapan kita pernah layak atas anugerah Allah? Allah mengasihi kita, mengampuni kita dan memilih kita untuk hidup di dalam Kristus, bahkan sebelum dunia dijadikan Ef 14-6, bukan karena apa yang kita perbuat, namun “supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” Ef 112. Tidak ada tempat dimana kita bisa pergi yang tidak bisa dicapai oleh kasih Allah. Tidak ada tempat yg terlalu dalam, tempat di mana kita bisa tenggelam, sampai Allah tidak sanggup lagi mengangkat kita. Anugerah-Nya lebih besar dari pada dosa-dosa kita. Entah kita baru mulai memikirkan untuk berdosa atau sudah tenggelam dalam dosa, anugerah masih tersedia. Anugerah adalah karunia dari Allah Ef 28. Saat kita berdosa, Roh Kudus akan menginsyafkan kita dengan dukacita menurut kehendak Allah yang akan menghasilkan pertobatan 2 Kor 710-11. Dia tidak akan menghukum jiwa kita; membuat kita merasa seolah-olah tidak ada harapan, karena tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Rom 81. Keyakinan Roh Kudus dalam hati kita adalah gerakan kasih dan karunia. Kasih karunia bukanlah alasan untuk berdosa Rom 61-2. Jangan sampai disalahgunakan. Dosa tetap harus dinyatakan sebagai dosa, dan tidak dapat diperlakukan seolah-olah itu bukan hal yang berbahaya atau tidak mengganggu. Orang-percaya tanpa pertobatan perlu dihadapi dengan kasih dan dibimbing kepada kebebasan. Orang-tidak-percaya perlu untuk diberitakan Injil supaya mereka bertobat. Mari kita tegaskan cara memperbaikinya, karena kita telah menerima kasih karunia demi kasih karunia Yoh 116. Inilah bagaimana kita hidup, bagaimana kita diselamatkan, bagaimana kita dikuduskan, dan bagaimana kita dipelihara dan dimuliakan. Ketika berdosa, mari kita menerima kasih karunia dengan cara bertobat dan mengaku dosa kita kepada Allah. Mengapa kita hidup dalam kecemaran saat Kristus menawarkan untuk membersihkan kita, dengan memenuhi dan membenarkan kita di mata Allah? English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Akankah Allah terus-menerus mengampuni Saudara jika terus-menerus melakukan dosa yang sama, lagi dan lagi? Download Apakah Allah Akan Mengampuni Saya? Jawaban Alkitab Ya, Allah akan mengampuni Anda jika Anda mengikuti cara yang tepat. Alkitab berkata bahwa Allah ”siap mengampuni” dan Ia ”akan memberi ampun dengan limpah”. Nehemia 917; Mazmur 865; Yesaya 557 Sewaktu mengampuni, Allah melakukannya dengan tuntas. Dosa-dosa kita ”dihapus”. Kisah 319 Allah juga akan melupakan dosa kita selamanya. Ia mengatakan, ”Dosa mereka tidak akan kuingat lagi.” Yeremia 3134 Kalau Allah mengampuni, Ia tidak akan mengungkit-ungkit dosa kita untuk membuat kita merasa bersalah atau untuk menghukum kita terus-menerus. Tapi, Allah mengampuni bukan karena Ia lemah atau terbawa perasaan. Ia tidak pernah mengubah hukum-Nya yang sempurna. Karena itu, ada dosa yang tidak akan Ia ampuni.—Yosua 2419, 20. Cara agar diampuni Allah Menyadari bahwa dosa yang Anda lakukan telah melanggar hukum Allah. Apa yang Anda lakukan mungkin menyakiti perasaan orang lain, tapi pertama-tama Anda perlu menyadari bahwa dosa yang Anda lakukan sebenarnya menyakiti perasaan Allah juga.—Mazmur 511, 4; Kisah 2416. Mengakui dosa Anda di dalam doa.—Mazmur 325; 1 Yohanes 19. Menyesali dosa Anda dengan sungguh-sungguh. Penyesalan seperti ini bisa membuat Anda bertobat, atau berubah. 2 Korintus 710 Ini termasuk menyesali hal-hal yang Anda lakukan yang akhirnya membuat Anda berdosa.—Matius 527, 28. Mengubah tindakan Anda, yaitu dengan ’berbalik’. Kisah 319 Ini bisa berarti bahwa Anda tidak mengulangi kesalahan Anda. Atau, ini bisa berarti bahwa Anda perlu mengubah cara Anda berpikir dan bertindak.—Efesus 423, 24. Memperbaiki kesalahan Anda. Matius 523, 24; 2 Korintus 711 Apa yang Anda lakukan atau yang gagal Anda lakukan bisa merugikan orang lain. Minta maaflah kepada mereka. Berbuatlah sebisanya untuk menebus kesalahan Anda.—Lukas 197-10. Dalam doa, mintalah pengampunan dari Allah atas dasar korban tebusan Yesus. Efesus 17 Supaya diampuni, Anda harus memaafkan orang yang bersalah kepada Anda.​—Matius 6​14, 15. Jika Anda melakukan dosa besar, berbicaralah kepada orang yang bisa membantu Anda secara rohani dan yang bisa berdoa bagi Anda.—Yakobus 514-16. Pandangan yang salah ”Dosa saya terlalu berat untuk diampuni.” Allah mengampuni Daud yang telah berzina dan membunuh Kalau kita mengikuti cara-cara yang Allah katakan di Alkitab, kita akan diampuni, seberat apa pun dosa kita. Allah bahkan akan mengampuni kita meskipun kita berulang kali melakukan dosa besar.—Yesaya 118. Misalnya, Raja Daud dari Israel diampuni meskipun ia telah berzina dan membunuh. 2 Samuel 127-13 Rasul Paulus yang merasa dirinya orang yang paling berdosa pun diampuni. 1 Timotius 115, 16 Bahkan, orang-orang Yahudi abad pertama yang telah membunuh Yesus, sang Mesias, diampuni asalkan mereka bertobat.—Kisah 315, 19. ”Kalau saya mengaku dosa kepada pastor atau pemimpin agama, saya pasti diampuni.” Saat ini, tidak ada lagi manusia yang diberi kuasa oleh Allah untuk mengampuni manusia yang telah berdosa kepada Allah. Mengaku dosa kepada orang lain memang bisa membuat seseorang merasa lebih baik, tapi hanya Allah yang bisa mengampuni dosa.—Efesus 432; 1 Yohanes 17, 9. Namun, Yesus pernah berkata kepada rasul-rasulnya, ”Apabila kamu mengampuni dosa seseorang, dosanya diampuni; apabila kamu menahan dosa seseorang, dosanya itu tetap tertahan.” Yohanes 2023 Apa maksud Yesus? Saat itu, ia sedang menjelaskan tentang kuasa khusus yang akan ia berikan kepada rasul-rasulnya saat mereka menerima roh kudus.—Yohanes 2022. Sesuai yang dijanjikan, para rasul menerima kuasa ini sewaktu mereka mendapatkan roh kudus pada 33 M. Kisah 21-4 Rasul Petrus menggunakan kuasa ini sewaktu menghukum Ananias dan Safira. Berkat kuasa ini, Petrus mengetahui bahwa mereka telah menipu. Hukuman yang Petrus berikan menunjukkan bahwa dosa mereka tidak bisa diampuni.—Kisah 51-11. Tapi, seperti kuasa untuk menyembuhkan dan berbicara dalam bahasa lain, kuasa khusus ini sudah tidak ada lagi sejak para rasul meninggal. 1 Korintus 138-10 Jadi, sekarang sudah tidak ada manusia yang bisa mengampuni dosa orang lain. Download Apa Itu Dosa yang Tidak Bisa Diampuni? Jawaban Alkitab Dosa yang tidak bisa diampuni adalah dosa yang dilakukan dengan sikap yang membuat seseorang tidak akan bisa diampuni Allah. Bagaimana ini bisa terjadi? Allah mengampuni orang-orang yang bertobat dari dosa mereka, lalu mengikuti perintah-Nya, dan menunjukkan iman kepada Yesus Kristus. Kisah 319, 20 Tapi, seseorang bisa sangat kecanduan dengan dosa yang dia lakukan sampai-sampai dia tidak mau mengubah sikap atau tingkah lakunya. Alkitab menjelaskan bahwa orang seperti itu memiliki hati yang jahat yang telah ”dikeraskan oleh tipu daya dosa”. Ibrani 312, 13 Seperti tanah liat yang sudah dibakar tidak bisa diubah lagi bentuknya, hati orang itu sudah mengeras dan akan terus melawan Allah. Yesaya 459 Tidak akan ada lagi dasar untuk mengampuni orang seperti itu. Dia telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.—Ibrani 1026, 27. Beberapa pemimpin agama Yahudi di zaman Yesus telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni. Mereka tahu bahwa mukjizat Yesus terjadi karena roh kudus Allah, tapi mereka sengaja mengatakan bahwa itu berasal dari Setan si Iblis.—Markus 322, 28-30. Contoh dosa-dosa yang bisa diampuni Menghina Allah dan ajaran-Nya karena kurang pengetahuan. Rasul Paulus dulunya adalah orang yang suka menghina, tapi dia kemudian berkata, ”Aku mendapat belas kasihan, karena aku kurang pengetahuan dan bertindak dengan ketiadaan iman.”—1 Timotius 113. Perzinaan. Alkitab menyebutkan ada yang pernah melakukan perzinaan tapi kemudian mengubah sikap mereka dan diampuni oleh Allah.​—1 Korintus 6​9-​11. ”Apakah saya melakukan dosa yang tidak bisa diampuni?” Jika Anda benar-benar membenci kesalahan yang Anda lakukan dan benar-benar ingin berubah, itu berarti Anda belum melakukan dosa yang tidak bisa diampuni. Allah bahkan bisa mengampuni dosa yang dilakukan berulang-ulang asalkan hati si pedosa tidak mengeras dan menentang Dia.—Yesaya 118. Beberapa orang merasa telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni karena mereka terus-menerus merasa bersalah. Tapi, Alkitab mengajarkan bahwa kita tidak selalu bisa memercayai perasaan kita. Yeremia 179 Allah tidak memberi kita wewenang untuk menghakimi orang lain dan bahkan diri kita sendiri. Roma 144, 12 Dia bisa mengampuni kita sekalipun hati kita masih menyalahkan kita. —1 Yohanes 319, 20. Apakah Yudas Iskariot Melakukan dosa yang tidak bisa diampuni? Ya. Karena serakah, dia mencuri uang yang telah disumbangkan untuk hal-hal kudus. Dia bahkan pura-pura peduli dengan orang miskin agar dia dapat lebih banyak uang untuk dicuri. Yohanes 124-8 Ketika hati Yudas mengeras dan selalu ingin melakukan yang salah, dia mengkhianati Yesus untuk 30 keping perak. Yesus tahu bahwa Yudas tidak akan bisa bertobat dari perbuatannya, dan Yesus menyebutnya ”putra kebinasaan”. Yohanes 1712 Ini berarti ketika Yudas mati, dia tidak akan dibangkitkan.—Markus 1421. Yudas tidak sungguh-sungguh bertobat. Dia mengakui dosanya bukan kepada Allah tapi kepada para pemimpin agama yang bersiasat dengannya.—Matius 273-5; 2 Korintus 710. MATIUS 1821-35 APAKAH MENGAMPUNI SAMPAI TUJUH KALI SUDAH CUKUP? PERUMPAMAAN TENTANG BUDAK YANG TIDAK BERBELASKASIHAN Yesus baru saja memberi tahu para rasulnya bahwa jika mereka punya masalah dengan saudara seiman, mereka harus berusaha menyelesaikannya secara pribadi. Tapi, Petrus ingin tahu sampai berapa kali dia harus melakukannya. Petrus bertanya, ”Tuan, kalau saudaraku berdosa kepadaku, berapa kali aku harus mengampuni dia? Sampai tujuh kali?” Beberapa pemimpin agama mengajarkan bahwa seseorang perlu mengampuni sampai tiga kali. Jadi, Petrus mungkin merasa bahwa dia sudah sangat baik kalau dia mengampuni ”sampai tujuh kali”.​—Matius 1821. Tapi, Yesus tidak ingin para pengikutnya menghitung kesalahan orang lain. Jadi Yesus mengoreksi Petrus, ”Aku katakan kepadamu, bukan sampai tujuh kali, tapi sampai 77 kali.” Matius 1822 Maksudnya, pengampunan itu tidak ada batasnya. Yesus kemudian memberikan sebuah perumpamaan untuk mengajarkan pentingnya mengampuni. Ini tentang seorang budak yang tidak meniru raja yang berbelaskasihan. Seorang raja mengadakan perhitungan dengan budak-budaknya. Dia memanggil seorang budak yang berutang sangat besar. Budak itu punya utang sebesar talenta [60 juta dinar]. Dia tidak mungkin sanggup melunasi utangnya. Jadi sang raja menyuruh agar dia, istrinya, dan anak-anaknya dijual untuk membayar utangnya. Budak itu pun sujud dan memohon, ”Sabarlah kepada saya. Saya akan melunasi semuanya.”​—Matius 1826. Sang raja merasa kasihan, dan dia pun menghapus utang budak itu. Ketika budak itu keluar, dia bertemu dengan temannya yang berutang 100 dinar kepadanya. Dia menarik temannya itu dan mencekiknya sambil berkata, ”Bayar utangmu.” Temannya itu sujud dan memohon, ”Sabarlah kepada saya. Saya akan lunasi utang saya.” Matius 1828, 29 Namun, budak yang sudah diampuni utangnya itu tidak meniru sang raja. Dia malah menyuruh agar temannya itu, yang utangnya tidak seberapa, dipenjarakan sampai bisa membayar utangnya. Budak-budak lain melihat tindakan budak jahat itu dan melaporkannya kepada sang raja. Raja itu sangat marah. Dia memanggil budak itu dan berkata, ”Budak yang jahat, saya menghapus semua utangmu saat kamu memohon-mohon kepada saya. Bukankah kamu seharusnya juga mengasihani sesama budak itu, seperti saya mengasihani kamu?” Raja itu lalu menjebloskan budak yang jahat itu ke penjara sampai dia bisa membayar utangnya. Yesus menyimpulkan, ”Bapakku yang di surga juga akan memperlakukan kalian seperti itu kalau kalian masing-masing tidak mengampuni saudara kalian dari hati.”​—Matius 1832-35. Perumpamaan itu mengajarkan pentingnya mengampuni! Allah telah mengampuni dosa kita, yang seperti utang yang sangat besar. Dibandingkan dengan hal itu, kesalahan apa pun yang dilakukan saudara kita terhadap kita tidak ada apa-apanya. Dan Yehuwa mengampuni kita bukan hanya sekali, tapi beribu-ribu kali. Jadi, bukankah kita seharusnya terus mengampuni saudara kita, bahkan jika dia menyakiti kita? Seperti yang Yesus katakan dalam Khotbah di Gunung, Allah akan mengampuni dosa kita jika kita sudah mengampuni orang lain.​—Matius 612.

apa artinya mengampuni seperti allah telah melakukannya untuk kita